Untuk apa dicatat lagi
Sudah kering agaknya dakwat
Atau mungkin sudah tidak mahu melekat
Walau berkali dicalit
di atas kertas yang semakin carik
puas dipujuk agar terus mengalir
menyatatkan cerita cerita gembira
agar hilang hiba di dada
di atas kertas carik yang dimamah usia
kalaupun mampu dakwat ini mengalir
sederas air mudik ke hilir
apa mungkin ceritanya nanti cerita bahagia
sedang diminda tersemat cerita duka
atau mungkin kisah camar yang hilang tiba tiba
setelah ditemui seketika di sore senja
dalam samar cahaya terpalit bias warna jingga
santun berbicara pandai berkata kata
atau mungkin kisah aku yang hilang camar kesayangan
setelah aku diulit lena dengan lagu “kembali pulang”
yang hinggap ditelinga saat aku keseorangan
tatkala menyusun impian dan harapan
edy
26 December
Perak darulridzuan
Sunday, December 27, 2009
Wednesday, December 16, 2009
CAMAR YANG HILANG
Hari ini aku bercerita lagi
Tentang camar yang hilang
Dalam sebak pilu sakit yang menyongsang
Membenam ke dalam diri sedalam dalam
Sakit ,….saki…sakit…bukan lagi kepalang
Camar terbang pergi di sore jingga
Dalam kelam senja
Meredah malam yang berbisa
Aku tercari cari dengan nista,
Hilang segala upaya
Sudah saban waktu bergenang air mata
Ada rindu yang tersesat di dada
Ada sayang yang terpahat di jiwa
Ada kasih yang sudah terbina
Hari ni camar pergi tanpa pesan
Tinggal aku sendirian
Canggung rasanya hari hari mendatang
Tanpa camar yang ku sayang
****PULANGLAH CAMAR*****
Edy
16 December 2009 ( Kuala Lumpur)
Tentang camar yang hilang
Dalam sebak pilu sakit yang menyongsang
Membenam ke dalam diri sedalam dalam
Sakit ,….saki…sakit…bukan lagi kepalang
Camar terbang pergi di sore jingga
Dalam kelam senja
Meredah malam yang berbisa
Aku tercari cari dengan nista,
Hilang segala upaya
Sudah saban waktu bergenang air mata
Ada rindu yang tersesat di dada
Ada sayang yang terpahat di jiwa
Ada kasih yang sudah terbina
Hari ni camar pergi tanpa pesan
Tinggal aku sendirian
Canggung rasanya hari hari mendatang
Tanpa camar yang ku sayang
****PULANGLAH CAMAR*****
Edy
16 December 2009 ( Kuala Lumpur)
Thursday, December 10, 2009
AKU MANGSA MU
Aku adalah mangsamu
setelah jerih aku hiasi cinta dan rindu
dari seluruh kalbuku
dari seluruh saraf dan nadiku
mengalirkan bahang cinta
bagai arus sungai di muara
Aku tewas dalam lakunan mu
lena diulit senyum dan janji mu
dibuai hangatnya cinta palsumu
dalam muara kasih yang tenat
hitam dan pekat
edy
( 10 December 2009)
Perak
setelah jerih aku hiasi cinta dan rindu
dari seluruh kalbuku
dari seluruh saraf dan nadiku
mengalirkan bahang cinta
bagai arus sungai di muara
Aku tewas dalam lakunan mu
lena diulit senyum dan janji mu
dibuai hangatnya cinta palsumu
dalam muara kasih yang tenat
hitam dan pekat
edy
( 10 December 2009)
Perak
Wednesday, December 9, 2009
KU LEPASKAN MERPATI PUTIH
Hari ini ku lepaskan merpati putih
Dari sangkar hati
Agar tidak lagi mati
Dipenjara janji
Hari ini ku lepaskan merpati putih
Yang sekian lama terkurung merintih
Agar nanti ianya bebas
Mencari dahan yang ampuh
Dari pohon yang teguh
Hari ini ku lepas merpati putih
Dari seluruh yang ada
Bersama sayap sayap hidup yang dibawa
Bebas terbang di angkasa
Edy
6 Dec 2009
( melaka)
Dari sangkar hati
Agar tidak lagi mati
Dipenjara janji
Hari ini ku lepaskan merpati putih
Yang sekian lama terkurung merintih
Agar nanti ianya bebas
Mencari dahan yang ampuh
Dari pohon yang teguh
Hari ini ku lepas merpati putih
Dari seluruh yang ada
Bersama sayap sayap hidup yang dibawa
Bebas terbang di angkasa
Edy
6 Dec 2009
( melaka)
LAUT YANG KALUT
Aku melihat laut dalam jiwa yang kalut
Walau tanpa ribut dan angin yang kusut
Aku mentafsir setiap lenggok ombak dengan penuh serabut
Bagai ada tempias hiba yang menusuk
Mencari di mana sebenarnya noktah ketenangan
Masih bertarungkah aku dalam benak sendiri
Walau sudah berkali kali aku berlari
Jatuh, tersungkur terbuang ke tepi
Bangun dan rebah menyusur hari
Dalam tempias hidup dan ombak yang kalut
Aku mencari camar di senja yang redup
Dalam samar senja dan mentari jingga
Camarku hilang entah ke mana
Aku menanti penuh derita
Edy
Melaka
( 7 dec 2009)
Wednesday, December 2, 2009
PUISI BUAT UNGGU ( CATATAN 2)
Hari ini aku menulis untuk unggu
aku berpuisi demi unggu
aku bersyair buat unggu
setiap lenggok bahasa untuk unggu
aku memuja unggu
dari setiap saat dan waktu
dari seluruh kalbu
tanpa jemu dan ragu
dalam mimpi ku ada unggu
dalam ruang hatiku ada unggu
dari setiap ruang ianya beradu
bersila tanpa silu
hari ini...puisiku untuk unggu
sebagai catatan rindu
sebagai tanda kesabaranku
yang tak pernah jemu
untuk terus mencintaimu
edy
3 dec 2009
(Perak)
aku berpuisi demi unggu
aku bersyair buat unggu
setiap lenggok bahasa untuk unggu
aku memuja unggu
dari setiap saat dan waktu
dari seluruh kalbu
tanpa jemu dan ragu
dalam mimpi ku ada unggu
dalam ruang hatiku ada unggu
dari setiap ruang ianya beradu
bersila tanpa silu
hari ini...puisiku untuk unggu
sebagai catatan rindu
sebagai tanda kesabaranku
yang tak pernah jemu
untuk terus mencintaimu
edy
3 dec 2009
(Perak)
Subscribe to:
Posts (Atom)